
Minut,MS – Kegiatan masa reses lll tahun 2021 Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Melky Jakhin Pangemanan (MJP) di gelar untuk menyerap aspirasi warga masyarakat di SMK Kema Perintis, Desa Kema I, Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara, Senin (29/11/2021) yang di hadiri oleh perwakilan masyarakat dari dua Desa yaitu Desa Kema I dan Desa Kema II, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara dan dihadiri Kepala Kecamatan Kema, Kapolsek, Kepala Desa (Hukum Tua) dan Aparat Pemerintah Desa Kema I dan Desa Kema II.
MJP kembali menemui konstituennya guna menyerap aspirasi masyarakat. Saat reses berlangsung setumpuk aspirasi pun dituangkan masyarakat sekitar.
MJP melaksanakan reses dengan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran CVD. Peserta Reses dibatasi mengingat kondisi Pandemi dan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
Adapun aspirasi yang disampaikan kepada anggota DPRD MJP:
– Bidang Hukum/Pemerintahan : Aspirasi datang dari Warga Kema I yang mengharapkan adanya penerapan Hukum Adat untuk penyelesaian masalah-masalah di Desa, mengingat masyarakat masih banyak yang berpegang pada hukum adat. Masyarakat juga berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan lagi terkait keamanan dan ketertiban Desa dengan menambah pos-pos pengamanan antar lingkungan, serta memaksimalkan fungsi hansip/keamanan dengan tidak lupa menjamin kesejahteraan mereka.
– Bidang Infrastruktur : Aspirasi infrastruktur yang pertama terkait Normalisasi sungai Pakowa dan Mapuneng. Pembuatan talud sungai Pakowa di Desa Kema 1 sepanjang kurang lebih 1400M sebenarnya telah menjadi skala prioritas di setiap Musrembang juga di pertemuan-pertemuan Kecamatan sejak tahun 2015, namun hingga saat ini belum juga terealisasi. Selanjutnya terkait penerangan, ada kurang lebih sekitar 20 titik sepanjang jalan Desa Kema I yang membutuhkan lampu jalan. Ada juga aspirasi warga terkait perbaikan jalan sepanjang Tontalete – Kema yang masih dalam keadaan rusak, Warga juga mengeluhkan terkait drainase jalan protokol Desa Kema I (Pondol) di Jaga 1, 2 dan 3 yang sangat meresahkan warga karena tidak berfungsi dengan baik, setiap hujan deras, air dari jalan akan masuk ke pekarangan/halaman rumah warga. Dari Desa Kema II warga menyampaikan aspirasi terkait perluasan dermaga pelabuhan, mengingat Kema II adalah daerah pesisir pantai yang sebagian besar masyarakatnya adalah Nelayan, sehingga sangat membutuhkan perluasan dermaga untuk fasilitas perikanan, karena meskipun saat ini ada dermaga mini tapi belum bisa digunakan karena kondisi muara yang dangkal, untuk itu harapannya hal ini bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah sehingga nantinya bisa memudahkan para Nelayan dalam aktivitas mencari nafkah.
– Aspirasi Bidang Kesehatan : Warga mengharapkan adanya bantuan BPJS Pemerintah (KIS) karena masih banyak warga yang belum terdata sebagai penerima KIS, padahal mereka sangat membutuhkan. Ada juga permintaan warga terkait pengadaan alat-alat medis serta masker gratis. Selain itu, warga berharap agar pelayanan medis bisa lebih profesional lagi, pelayanan di Puskesmas seharusnya sesuai dengan jadwal yang berlaku, serta Posyandu Lansia yang harapannya bisa dilaksanakan rutin setiap bulan.
– Aspirasi Bidang Pendidikan : Di Desa Kema I ada PAUD KB “Maria Walanda Maramis” yang berdiri sejak 12 tahun lalu namun belum memiliki gedung yang layak, anak-anak didik PAUD selama ini tidak dipungut biaya, guru-guru pun sepenuhnya menjalankan pengabdian tanpa dibayar, besar harapannya ini bisa menjadi perhatian besar dari Pemerintah agar sekolah PAUD ini bisa mendapatkan bantuan untuk gedung dan fasilitas yang layak. Untuk perbaikan sekolah tidak hanya untuk PAUD tapi juga untuk sekolah-sekolah swasta yang selama ini masih minim jangkauan pemerintah. Masyarakat desa Kema I dan Desa Kema II berharap dapat mengakses fasilitas beasiswa bagi siswa/mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu, karena ada banyak anak-anak yang mengalami putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi karena terkendala biaya pendidikan. Apalagi setiap tahun biaya masuk perguruan tinggi terus naik dan bertambah, sementara orang tua memiliki ekonomi lemah, harapannya semoga syarat-syarat untuk mendapat beasiswa tidak justru mempersulit anak-anak dan ribet untuk dilaksanakan, mengingat pendidikan adalah Hak asasi bagi setiap orang maka warga meminta pemerintah baik Provinsi dan kabupaten/kota dapat membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mereka yang ingin mendapatkan beasiswa. Terakhir di Bidang pendidikan, masyarakat sangat berharap agar pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan para guru-guru honorer, serta mohon agar sekolah dapat dibuka normal kembali.
– Aspirasi Bidang Sosial : Warga berharap agar bisa mendapatkan bantuan apalagi di masa pandemi seperti saat ini, dimana warga mengalami banyak kesulitan ekonomi. Selain itu warga juga mengharapkan agar bisa ada bantuan Ambulance/Mobil Jenazah di tiap-tiap kecamatan. Warga juga meminta agar ada tunjangan-tunjangan untuk para tokoh-tokoh agama seperti Ustadz dan Pendeta.
– Aspirasi Bidang Pertanian/Perkebunan/Peternakan : Kendala pertama para petani yaitu kebingungan hendak menjual hasil produksi kemana, karena selama ini hasil pertanian sering dibeli murah di petani. Bantuan ternak sapi juga sangat dibutuhkan karena selain memproduksi daging sapi, warga juga ada yang menjadi tenaga kerjanya langsung. Untuk warga yang bekerja sebahai nelayan, mengharapkan adanya bantuan Perahu, Mesin Katinting, Jaring/Sema dan fasilitas nelayan lainnya.
– Bidang UMKM : Warga mengharapkan agar pemerintah dapat memberi kemudahan akses, persyaratan dalam proses KUR. Selain itu harapan untuk bantuan-bantuan UMKM dan KKS, agar bisa diterima secara merata, begitu juga bantuan modal usaha, pelatihan dan peralatan bagi pelaku UMKM.
– Bidang Pariwisata : Untuk bidang pariwisata, warga memohon agar pemerintah dapat melakukan pembenahan di lokasi wisata Pantai Firdaus agar dapat semakin nyaman untuk dikunjungi dan tetap menjaga kebaikan alam. Harapannya segala potensi Wisata yang ada dapat diperhatikan, mengingat Desa Kema I dan Desa Kema II memiliki banyak destinasi wisata, dan juga telah menjadi daerah kunjungan wisata, maka sebaiknya dapat terus melakukan perbaikan dan inovasi sehingga kedepannya bisa menjadi pusat pariwisata yang terkenal bukan hanya secara lokal, tapi juga nasonal bahkan internasional.
– Bidang Umum : Keluhan terkait persoalan bensin yang banyak dijual di galon-galon sehingga menimbulkan kelangkaan bensin. Ada juga terkait pemberdayaan Karang Taruna dan lembaga-lembaga desa lainnya lewat pelatihan-pelatihan kewirausahaan ataupun ketrampilan. Harapan terkait Pengadaan fasilitas olahraga, dan Terakhir permohonan Bantuan untuk sanggar budaya, serta kursi dan tenda untuk Desa Kema I.
Menanggapi aspirasi warga tersebut, Melky mengatakan akan membawa aspirasi-aspirasi masyarakat ke gedung DPRD dan menyampaikannya kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan akan berjuang dan mengawal semua aspirasi yang masuk demi kepentingan masyarakat dan daerah.
“Saya berkomitmen membawa aspirasi ini ke gedung DPRD, memperjuangkan dan mengawal semua aspirasi yang masuk demi kepentingan masyarakat luas”, tutup MJP.
Pada kesempatan itu, Sekretaris DPRD Sulut Glady Kawatu saat melakukan monitoring mengaku salut atas terobosan yang di laksanakan MJP pada reses kali ini.
“Pada reses kali ini Pak Melky membuat terobosan yang luar biasa. Salah satunya dengan menjaring aspirasi masyarakat menggunakan kuesioner. Kuesioner yang dibagikan ke masyarakat menjadi metode yang efektif dan efisien, dalam mengakomodir begitu banyaknya masalah yang ada di masing-masing dapil. Dengan kuesioner ini, penyampaian aspirasi menjadi lebih rinci dan tertata rapi,” ungkap Kawatu.
“Ini juga dapat meminimalisir waktu reses dari anggota dewan di lapangan,” tutup Sekwan DPRD Sulut ini. (Jem)